Saya teringat 6 tahun silam ketika
menikmati berstatus mahasiswa baru di Universitas Hasanuddin. Saat itu, saya
mendapat teman-teman baru yang berasal dari berbagai latar belakang asal
daerah. Awal-awalnya kami merasa canggung untuk berkomunikasi satu sama lain
sehingga terkesan timbul sekat-sekat diantara kami. Ada juga beberapa orang
yang masih terbawa dengan sifat fanatik terhadap teman yang berbeda daerah dengannya. Sulitnya terhubung satu sama lain membuat kami susah
bekerjasama baik itu dalam menuntaskan tugas perkuliahan.
Suatu
ketika, senior-senior mengumpulkan kami dalam suatu ruangan dan mengatakan
bahwa semua mahasiswa baru wajib untuk mengikuti kegiatan pengkaderan yang
dikenal dengan ospek. Kegiatan pengkaderan ini pada awalnya bertujuan untuk
membina rasa persaudaraan diantara mahasiswa baru dan senior.
Pada
awal-awal pengkaderan, kami hanya mau terlihat kompak di depan senior saja agar
nantinya bisa terhindar dari hukuman. Hingga suatu ketika, kami diwajibkan
mengikuti salah satu rangkaian pengkaderan berupa kelas sharing dari salah satu
senior. Pematerinya adalah senior angkatan 90an yang kini menjadi salah satu
dosen di salah satu perguruan tinggi swasta.
Beliau lebih banyak berbicara mengenai keterkaitan kearifan lokal orang
Sulawesi Selatan dalam membina hubungan persaudaraan dengan orang-orang
disekitarnya. Saya paling suka ketika beliau menjelaskan makna salah satu falsafah lokal orang Bugis
Makassar yaitu Siri" Na Pacce.
Siri' Na Pacce merupakan keterikatan
dan kesetiakawanan di antara mereka
menjadi kuat tanpa mengenal adanya perbedaan terutama menyangkut asal usul
daerah/suku. Siri artinya rasa malu yang terurai dalam dimensi harkat dan
martabat manusia atau sesuatu yang tabu bagi masyarakat Bugis-Makassar dalam
melakukan interaksi dengan orang lain.
Pacce adalah sebuah konsep yang
menuntut seseorang bisa menjaga
solidaritas kelompok sehingga bisa
menjadi seorang perantauan yang disegani dan dihormati atau sikap belas kasih
dan perasaan penanggung beban dan penderitaan orang lain meskipun berlainan
suku.
Beliau
menekankan bahwa sebagai mahasiswa perantauan, penting untuk membina suatu
hubungan/connected dengan mahasiswa lainnya sehingga nantinya terjalin hubungan
yang baik dan harmonis
Selain
Siri' Na Pacce, beliau juga menjelaskan tentang peran Lontara dalam membangun hubungan sosial dengan manusia
lainnya. Lontara merupakan aksara tradisional masyarakat Bugis Makassar yang
kaya dengan makna filosofi. Lontara menganjurkan manusia agar memiliki perasaan
kemanusiaan yang tinggi, rela berkorban, menghormati hak-hak kemanusiaan
seseorang demi kesetiakawanan atau solidaritas antar sesama manusia, berusaha
membantu orang, suka menolong orang menderita, berkorban demi meringankan
penderitaan orang lain serta berusaha pula membagi kepedihan itu ke dalam
dirinya.
Dari
sekian banyaknya makna filosofi Lontara, yang digunakan beliau saat itu adalah
makna Iya padecengi assiajingeng yang artinya hal-hal yang bisa memperbaiki
hubungan kekeluargaan. Adapun hal yang dimaksud yaitu:
1. Siaddappengeng pulanae ( selalu memaafkan)
2. Sianrasa-rasannge nasiammase-maseie (sependeritaan dan kasih mengasihi
3.Tessicirinnaiannge ri sitinajae ( rela merelakan harta benda dalam batas-batas yang wajar)
4. Sipakainge’ri gau’patujue ( ingat memperingati dalam hal-hal yang benar)
5. Sipakario-rio ( gembira menggembirakan)
1. Siaddappengeng pulanae ( selalu memaafkan)
2. Sianrasa-rasannge nasiammase-maseie (sependeritaan dan kasih mengasihi
3.Tessicirinnaiannge ri sitinajae ( rela merelakan harta benda dalam batas-batas yang wajar)
4. Sipakainge’ri gau’patujue ( ingat memperingati dalam hal-hal yang benar)
5. Sipakario-rio ( gembira menggembirakan)
Hasil
“doktrin” senior inilah yang akhirnya membuat kami tersadar bahwa kami saat
itu bukan berstatus sebagai teman sesama mahasiswa tetapi merupakan satu bagian
keluarga yang harusnya membantu jika ada teman kesusahan dan saling mengingatkan jika ada teman yang
lalai ataukah saling.
Peran TSM dan T heme Park Makassar Dalam Membina Konektivitas dengan Masyarakat
Peresmian Proyek Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar 4 tahun lalu oleh Bapak SBY dan Pak CT dok: TSM Facebook |
Sebagai salah satu pusat pembelanjaan berkelas dunia yang ada di kawasan timur
Indonesia, ternyata secara tak langsung pihak manajemen Trans Mall Studio
menerapkan salah satu falsafah hidup dalam Lontara yaitu Sipakario-rio yang berarti telah turut menghadirkan sukacita dan kegembiraan bagi masyarakat lewat
berbagi event edukatif dan entertaining yang diselenggarakan antara lain:
1. Menyelenggarakan
kontes vokal group anak-anak sebagai wujud perhatian kepada anak-anak agar
mencintai lagu yang sesuai dengan usianya
2. Menyelenggarakan
kontes pemilihan TSM Icon, Miss Trans Kids dan Pemilihan Putra-Putri Tionghoa
sebagai bentuk perhatian terhadap pemuda dalam menghadirkan kegiatan yang
positif
3. Menyelenggaran
berbagai kegiatan CSR seperti kegiatan donor bersama dan penanaman pohon. Hal ini diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap
lingkungan dan masyarakat sekitar.
Ada beberapa harapan saya kepada TSM dan Theme Park Makassar kedepannya antara lain:
1. Akses mudah menuju TSM terutama pengunjung yang tak mempunyai kendaraan pribadi. Saya berharap agar pihak manajemen menyediakan kendaraan khusus masuk dan keluar dari TSM sampai di gate pintu masuk samping pantai Losari. Memang pada awalnya ada kendaraan disediakan namun lama kelamaan jadwal kendaraan yang disediakan tak tentu sehingga kadang-kadang calon pengunjung dibuat PHP.
2. Tetap mempertahankan kerjasama dengan komunitas-komunitas di Makassar terutama komunitas seni dan komunitas sosial dalam hal menyediakan sarana dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam berkarya sehingga memberi dampak yang besar bagi masyarakat
Berbagai kegiatan yang diadakan Trans Studio Mall dok: TSM Facebook |
Berbagi Kebahagiaan bersama Manajemen TSM Makassar dok: TSM Facebook |
Harapanku pada TSM dan Theme Park Makassar
1. Akses mudah menuju TSM terutama pengunjung yang tak mempunyai kendaraan pribadi. Saya berharap agar pihak manajemen menyediakan kendaraan khusus masuk dan keluar dari TSM sampai di gate pintu masuk samping pantai Losari. Memang pada awalnya ada kendaraan disediakan namun lama kelamaan jadwal kendaraan yang disediakan tak tentu sehingga kadang-kadang calon pengunjung dibuat PHP.
2. Tetap mempertahankan kerjasama dengan komunitas-komunitas di Makassar terutama komunitas seni dan komunitas sosial dalam hal menyediakan sarana dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam berkarya sehingga memberi dampak yang besar bagi masyarakat
Saya percaya bahwa Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar tak
hanya berorientasi pada kegiatan niaga saja tetapi telah turut menghadirkan
kegiatan yang berdampak positif pada masyarakat. Oleh karena itu, di HUT Trans
Studio Mall yang ke 4 ini, saya mengharapkan agar pihak manajemen terus
meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat dan terus menghadirkan berbagai kegiatan yang
berkonsep edukasi dan entertaining sehingga tetap terjalin hubungan simbiosis
mutualisme antara masyarakat dan pihak manajemen Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar. Happy Anniversary Trans Studio Mall.
Referensi:
https://www.facebook.com/transstudiomallmakassar
http://www.rappang.com/2009/12/assimellereng.html