Pages

Sabtu, 20 September 2014

Berjuta Makna Konektivitas dibalik Falsafah Lokal Sulawesi Selatan



         Saya teringat 6 tahun silam ketika menikmati berstatus mahasiswa baru di Universitas Hasanuddin. Saat itu, saya mendapat teman-teman baru yang berasal dari berbagai latar belakang asal daerah. Awal-awalnya kami merasa canggung untuk berkomunikasi satu sama lain sehingga terkesan timbul sekat-sekat diantara kami. Ada juga beberapa orang yang masih terbawa dengan sifat fanatik terhadap  teman yang berbeda daerah dengannya. Sulitnya  terhubung satu sama lain membuat kami susah bekerjasama baik itu dalam menuntaskan tugas perkuliahan.
Suatu ketika, senior-senior mengumpulkan kami dalam suatu ruangan dan mengatakan bahwa semua mahasiswa baru wajib untuk mengikuti kegiatan pengkaderan yang dikenal dengan ospek. Kegiatan pengkaderan ini pada awalnya bertujuan untuk membina rasa persaudaraan diantara mahasiswa baru dan senior.
Pada awal-awal pengkaderan, kami hanya mau terlihat kompak di depan senior saja agar nantinya bisa terhindar dari hukuman. Hingga suatu ketika, kami diwajibkan mengikuti salah satu rangkaian pengkaderan berupa kelas sharing dari salah satu senior. Pematerinya adalah senior angkatan 90an yang kini menjadi salah satu dosen di salah satu perguruan tinggi swasta.  Beliau lebih banyak berbicara mengenai keterkaitan kearifan lokal orang Sulawesi Selatan dalam membina hubungan persaudaraan dengan orang-orang disekitarnya. Saya paling suka ketika beliau menjelaskan makna  salah satu falsafah lokal orang Bugis Makassar yaitu Siri" Na Pacce.



          Siri' Na Pacce merupakan keterikatan dan kesetiakawanan  di antara mereka menjadi kuat tanpa mengenal adanya perbedaan terutama menyangkut asal usul daerah/suku. Siri artinya rasa malu yang terurai dalam dimensi harkat dan martabat manusia atau sesuatu yang tabu bagi masyarakat Bugis-Makassar dalam melakukan interaksi dengan orang lain.
       Pacce adalah sebuah konsep yang menuntut seseorang  bisa menjaga solidaritas kelompok  sehingga bisa menjadi seorang perantauan yang disegani dan dihormati atau sikap belas kasih dan perasaan penanggung beban dan penderitaan orang lain meskipun berlainan suku.
Beliau menekankan bahwa sebagai mahasiswa perantauan, penting untuk membina suatu hubungan/connected dengan mahasiswa lainnya sehingga nantinya terjalin hubungan yang baik dan harmonis

Peran Lontara dalam Membina Konektivitas dengan Sesama
Lontara sumber: id.wikipedia.org


Selain Siri' Na Pacce, beliau juga menjelaskan tentang peran Lontara  dalam membangun hubungan sosial dengan manusia lainnya. Lontara merupakan aksara tradisional masyarakat Bugis Makassar yang kaya dengan makna filosofi. Lontara menganjurkan manusia agar memiliki perasaan kemanusiaan yang tinggi, rela berkorban, menghormati hak-hak kemanusiaan seseorang demi kesetiakawanan atau solidaritas antar sesama manusia, berusaha membantu orang, suka menolong orang menderita, berkorban demi meringankan penderitaan orang lain serta berusaha pula membagi kepedihan itu ke dalam dirinya.
Dari sekian banyaknya makna filosofi Lontara, yang digunakan beliau saat itu adalah makna Iya padecengi assiajingeng  yang artinya hal-hal yang bisa memperbaiki hubungan kekeluargaan. Adapun hal yang dimaksud yaitu:
            1. Siaddappengeng pulanae ( selalu memaafkan)
            2. Sianrasa-rasannge nasiammase-maseie (sependeritaan dan kasih mengasihi
             3.Tessicirinnaiannge ri sitinajae ( rela merelakan harta benda dalam batas-batas yang wajar)
            4. Sipakainge’ri gau’patujue ( ingat memperingati dalam hal-hal yang benar)
            5. Sipakario-rio ( gembira menggembirakan)

         Hasil “doktrin” senior  inilah yang  akhirnya membuat kami tersadar bahwa kami saat itu bukan berstatus sebagai teman sesama mahasiswa tetapi merupakan satu bagian keluarga yang  harusnya membantu  jika ada teman kesusahan  dan saling mengingatkan jika ada teman yang lalai ataukah saling.

Peran TSM dan Theme Park Makassar Dalam Membina Konektivitas dengan Masyarakat


Peresmian Proyek Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar 4 tahun lalu oleh Bapak SBY dan Pak CT
dok: TSM  Facebook

Sebagai salah satu pusat pembelanjaan berkelas dunia yang ada di kawasan timur Indonesia, ternyata secara tak langsung pihak manajemen Trans Mall Studio menerapkan salah satu falsafah hidup dalam Lontara yaitu Sipakario-rio yang berarti telah turut menghadirkan  sukacita dan kegembiraan bagi masyarakat lewat berbagi event edukatif dan entertaining yang diselenggarakan antara lain:

1. Menyelenggarakan kontes vokal group anak-anak sebagai wujud perhatian kepada anak-anak agar mencintai lagu yang sesuai dengan usianya

2. Menyelenggarakan kontes pemilihan TSM Icon, Miss Trans Kids dan Pemilihan Putra-Putri Tionghoa sebagai bentuk perhatian terhadap pemuda dalam menghadirkan kegiatan yang positif

3. Menyelenggaran berbagai kegiatan CSR seperti kegiatan donor bersama dan penanaman pohon.  Hal ini  diadakan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.


Berbagai kegiatan yang diadakan Trans Studio Mall
dok: TSM  Facebook
Berbagi Kebahagiaan bersama Manajemen TSM Makassar
dok: TSM Facebook

Harapanku pada TSM dan Theme Park Makassar

     Ada beberapa harapan saya kepada TSM dan Theme Park Makassar kedepannya antara lain:

1. Akses mudah menuju TSM terutama pengunjung yang tak mempunyai kendaraan pribadi. Saya berharap agar pihak manajemen menyediakan kendaraan khusus  masuk dan keluar dari TSM sampai di gate pintu masuk samping pantai Losari. Memang pada awalnya ada kendaraan disediakan namun lama kelamaan jadwal kendaraan yang disediakan tak tentu sehingga kadang-kadang calon pengunjung dibuat PHP. 

  2. Tetap mempertahankan  kerjasama dengan komunitas-komunitas di Makassar terutama komunitas seni dan komunitas sosial dalam hal menyediakan sarana dalam mengembangkan kreativitas mereka dalam berkarya sehingga memberi dampak yang besar bagi masyarakat

Saya percaya bahwa Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar tak hanya berorientasi pada kegiatan niaga saja tetapi telah turut menghadirkan kegiatan yang berdampak positif pada masyarakat. Oleh karena itu, di HUT Trans Studio Mall yang ke 4 ini, saya mengharapkan agar pihak manajemen terus meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat  dan terus menghadirkan berbagai kegiatan yang berkonsep edukasi dan entertaining sehingga tetap terjalin hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat dan pihak manajemen Trans Studio Mall dan Theme Park Makassar. Happy Anniversary Trans Studio Mall.
Referensi:
https://www.facebook.com/transstudiomallmakassar
http://www.rappang.com/2009/12/assimellereng.html