FENOMENA KEBIJAKAN PEMERINTAH
Oleh:
Heriyanto Rantelino
Pemerintah
sebagai penyusun kebijakan publik harus mampu menciptakan kebijakan yang mampu
mengayomi seluruh masyarakatnya. Kebijakan tersebut bukan hanya sekedar teori
belaka namun mampu diimplementasikan dalam masyarakat. Sejatinya kebijakan tersebut tidak hanya menguntungkan pihak tertentu saja
namun harus mengutamakan hajat hidup
orang banyak. Namun dalam pelaksanaanya kebijakan tersebut banyak mengalami
ketimpangan dimana kebijakan tersebut
hanya berpihak pada pihak tertentu saja ,baik itu menguntungkan pihak pemerintah ataukah menguntungkan suatu partai politik
saja
Pemerintah
harus mampu memilah kebijakan mana yang mendesak untuk diterapkan.Pemerintah
diharapkan tidak hanya ingin mencari pencitraan tetapi harus menujukkan
eksistensinya dimana mereka berjuang untuk memberantas kemelaratan yang terjadi
dalam masyarakat.Namun sepertinya pemerintah saat ini kurang sensitif dengan
kondisi masyarakat saat ini. Kebijakan yang diterapkan tidak pro rakyat.Sungguh
hal yang memprihatinkan bahwa dalam menerapkan kebijakan kebijakan tersebut
menghabiskan uang milyaran rupiah. Dengan banyaknya kebijakan yang tidak pro
rakyat maka semakin banyak masyarakat yang mengalami kekurangan terutama dalam hal perekonomian mereka.
Kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah tidak sepenuhnya menciptakan suasana yang kondusif
dalam masyarakat tetapi justru menimbulkan kontraversi dalam pelaksanaanya. Kebijakan
yang diterapkan merupakan kebijakan yang benar benar mendesak dibutuhkan bangsa
ini. Namun yang terjadi justru kebijakan yang tidak mendesak yang didahulukan
Contohnya saja, isu pembelian pesawat kepresidenan yang menghabiskan dana
kurang lebih 500 milyar . Ditengah banyak polemik yang
sedang dihadapi bangsa ini , justru hal hal yang tidak urgent didahulukan. Uang sebesar ini lebih bermamfaat jika
dialokasikan untuk hal yang bermamfaat seperti pembenahan sarana kesehatan dan
sarana pendidikan di daerah terpencil
Kebijakan
yang diterapkan pemerintah terkadang mengalami permasalahan baik itu ditingkat
daerah maupun pusat. Penolakan terhadap kebijakan yang diterapkan terkadang
mengalami penolakan dengan berbagai alasan yang sudah tak rasional lagi .Hal
ini muncul akibat dari persepsi masyarakat yang menganggap kebijakan pemerintah
hanya sebatas imbauan dimana hal ini adalah bentuk ketidakseriusan pemerintah
terhadap kebijakan kebijakan yang telah ditetapkan dimana kebijakan tersebut
seharusnya mampu memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial masyarakat
banyak.
Fenomena
yang terjadi dalam masyarakat adalah ketika masyarakat menganggap suatu
kebijakan tersebut tidak pro rakyat maka yang dilakukan adalah dengan tindakan
anarkis. Hal inilah yang terjadi baru baru ini ketika isu penaikan harga BBM.
Berbagai penolakan yang disertai dengan tindakan anarkis di beberapa wilayah
Indonesia.
Dalam
pelaksanaannya,penyusunan kebijakan yang dilakuan pemerintah masih menemui
hambatan yang begitu rumit dan hal inilah yang menjadi persoalan besar yang
dihadapi bangsa ini. Banyak kebijakan yang mengalami masalah satu sama lain
yang disebabkan kurang adanya koordinasi yang baik antar departemen yang terkait dengan kebijakan
tersebut .Selain itu adanya proses birokrasi yang panjang dan berbelit belit
yang membuat para pemangku kebijakan melakukan koordinasi .Tak dapat dipungkiri
bahwa hal inilah kemudian rentan mengalami penyalahgunaan jabatan oleh pihak
pihak tertentu.
Dalam
pelaksanaanya, pemerintah sebagai regulator kebijakan memilki ketidakmampuan
dalam menjelaskan secara rinci kegunaan dan fungsi dari kebijakan publik yang
dibuat sehingga pihak pihak yang terkait dengan kebijakan tersebut mengalami
kebingungan dalam menentukan sikap sehingga memunculkan spekulasi negatif dalam
berbagai media massa dan cetak. Hal inilah kemudian yang membuat pemerintah
merasa canggung dan takut dalam melaksanakan kebijakan tersebut secara
sistematis dan sesuai dengan tujuan semula kebijakan tersebut dibuat.
Pemerintah
sebagai pemangku kebijakan harus mampu membuat sekaligus mengimplementasikan
apa yang diputuskan demi mewujudkan pelayanan publik yang maksimal.Pemerintah
tidak menghalang-halangi masyarakat dalam menikmati kebijakan tersebut yaitu
dengan adanya birokrasi yang mudah
diakses , bukan birokrasi yang rumit,
panjang dan berbelit belit dimana hal ini yang sering kita hadapi selama ini.Selain
itu adanya koordinasi yang sehat dan baik anatara pemangku kebijakan yang satu
dengan yang lain demi untuk menghindari adanya kesalahpahaman dalam
pengimplementasian kebijakan tersebut.
Diikutkan dalam lomba Profesi UNM 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar